Mengenai Saya

Foto saya
Aziz - Born in 1991, I'm now taking my undergraduate in Gadjah Mada University, Yogyakarta on Chemical Engineering Department. Thanks for visiting my blog. Hope you enjoy it like enjoying a piece of apple pie. You'll love my blog, I promise :)hehee

Sugeng Rawuh

Welcome to the journey...

Search It...!!!

Sabtu, 05 Februari 2011

Refleksi Pelaksanaan Career Days VIII UGM 2011


Fancy February fidely...
Itu adalah ungkapan kalimat yang tepat dalam menyambut rangkaian acara Career Days VIII UGM 2011 yang berlangsung di Grha Saba Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada hari Sabtu-Minggu, 5-6 Februari 2011. Acara yang digelar sebanyak dua kali dalam setahun itu diadakan oleh ECC (Engeenering Career Center), sebuah instuti bentukan beberapa alumni Fakultas Teknik UGM.
Acara yang diikuti oleh 60 lebih perusahaan nasional maupun multinasional tersebut memang terlihat cukup padat pengunjung (baca:job seeker). Hal ini terlihat dari data statistik bahwa di hari pertama pelaksanaan, jumlah job seeker yang memadati Auditorium UGM ini mencapai angka 15000 orang. Sebuah angka fantastik sekaligus sangat miris. Di satu sisi angka yang luar biasa tersebut merupakan sebuah prestasi besar bahwa ECC mampu menjadi fasilitator yang handal dan terpercaya. Namun, di sisi lain itu merupakan sebuah fakta yang sangat menyedihkan mengingat dari kesemua pelamar, tidak lebih dari 10 % dari mereka yang beruntung pulang dengan identitas sebagai pegawai dari suatu perusahaan. Banyaknya pelamar ini membuka mata kita bahwa ternyata banyak sekali para lulusan dari perguruan tinggi yang masih berstatus belum bekerja. Nah, suatu misal jika kita ambil secara kasar, dari 15.000 orang pelamar tersebut yang diterima sebanyak 1500 orang (10%, maka akan kemanakah 13.500 pelamar yang lain? Yang jelas,mereka akan tetap berusaha mencari pekerjaan yang pas bagi mereka, namun durasi mereka mendapatkan pekerjaan berbeda-beda antar masing-masing orang. Ada yang sebulan kemudian memperoleh pekerjaan, ada yang 6 bulan kemudian, setahun kemudian, bahkan ada yang tidak mendapatkan pekerjaan selama bertahun-tahun. Hal inilah yang seharusnya kita pikirkan bahwa pengangguran di negeri ini bukanlah masalah yang simpel, melainkan merupakan salah satu permasalahan besar dari bangsa ini dan butuh penyelesaian secepatnya.
Spesifikasi yang tinggi dari perusahaan sebagai akibat dari kebutuhan dari perusahaan di samping banyaknya jumlah pelamar yang mempunyai kemampuan yang sama atau hampir sama serta rendahnya kemampuan softskill yang dimiliki oleh pelamar berujung pada banyaknya pelamar yang akhirnya harus gigit jari setelah mengetahui informasi bahwa mereka belum diterima di perusahaan yang mereka idam-idamkan tersebut.
Belajar dari pengalaman pada acara Career Days tersebut, ada hal penting yang patut menjadi catatan bahwa saat ini jumlah lulusan (fresh graduate) dari perguruan tinggi di negeri ini luar biasa banyaknya sementara lowongan pekerjaan yang tersedia tidak bisa mengakomodir mereka semua. Oleh karena itu, selain kemampuan akademik, yang sangat diperlukan adalah kemampuan softskill yang mumpuni karena saat ini kedua hal tersebut memegang peranan yang sama-sama penting. Kemampuan softskill tersebut dapat diperoleh dari pengalaman mengikuti berbagai macam organisasi selama kuliah, baik tingkat jurusan, fakultas, universitas hingga tingkat nasional. Namun, hal tersebut tetap tidak akan mampu menjawab permasalahan banyaknya pengangguran di Indonesia, sehingga diperlukan cara lain yang lebih efektif dan strategis. Salah satu cara tersebut adalah mengubah mindset kita bahwa saat ini yang sangat diperlukan oleh bangsa ini adalah generasi yang mampu memecahkan masalah, sesuai dengan fungsi dari mahasiswa , salah satunya yaitu sebagai problem solver atau seorang yang mampu memfungsikan dirinya sebagai penyelesai dari suatu permasalahan. Dengan adanya pola pikir semacam ini, maka para mahasiswa semasa kuliahnya akan belajar berfikir out of the box dalam menghadapi permasalahan pelik semaam ini. Generasi yang mampu berfikir out of the box semacam inilah yang dibutuhkan bangsa ini pada saat-saat sekarang ini. bukan generasi yang cerdas secara intelektual namun miskin dalam hal kontribusi.
Oleh karena itulah, harapan ke depan akan semakin banyak para lulusan- lulusan dari perguruan tinggi yang merintis dan mengembangkan usaha sendiri sehingga mereka tidak lagi berdesak-desakan dalam antrian panjang dan menunggu pengumuman dari perusahaan dengan perasaan "dag dig dug", melainkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Apabila banyak lulusan yang bisa berwirausaha secara mandiri semacam ini, dapat dipastikan bahwa permasalahan pengangguran yang selama ini menggelayuti akan dapat berkurang. Untuk itulah, sangat diperlukan usaha dan kerjasama dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan perguruan tinggi untuk membantu mempercepat terwujudnya hal tersebut melalui berbagai langkah seperti dalam bentuk bantuan modal maupun program-program pelatihan maupun seminar-seminar. Terkahir, namun bukan yang paling akhir, semua usaha yang kita lakukan haruslah diniatkan semata-semata karena mengharap ridho dari Allah SWT sehingga dengan begitu langkah kita dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat akan akan semakin mantap. Selamat berkarya dan salam kontribusi!

Tidak ada komentar: